eberapa peneliti di Amerika Serikat telah menemukan antibodi yang dapat mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV) menggandakan diri di dalam tubuh manusia dan mengakibatkan penyakit parah. Antibodi yang sangat menetralkan itu dapat menghalangi tindakan rangkaian HIV, virus yang bertanggung jawab atas penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Demikian hasil studi yang dilakukan oleh satu tim peneliti yang berpusat di Scripps Research Institute di La Jolla, Los Angeles, AS.
Seperti dilansir ANTARA, temuan tersebut dapat menjadi kunci bagi pengembangan satu vaksin HIV. Dalam jurnal Science, belum lama ini, disebutkan antibodi tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai perawatan bagi pasien yang terinfeksi HIV dan berisiko terkena penyakit parah.
Antibodi itu mengincar satu bagian HIV yang selama ini tidak dipertimbangkan oleh para peneliti yang berusaha menemukan vaksin HIV. Sasaran antibodi itu adalah bagian virus yang relatif stabil yang tidak terlibat dalam mutasi luas. Perbedaan sasaran inilah yang membuat HIV mampu meloloskan diri dari obat antivirus serta vaksin percobaan sebelumnya.
“Ini mengungkap wilayah baru ilmu pengetahuan,” kata Dr. Seth F. Barkley, Presiden dan Kepala Pelaksana International AIDS Vaccine Iniative, yang mendanai dan mengkoordinasikan penelitian itu.
Untuk menemukan antibodi tersebut, para peneliti mengumpulkan contoh darah dari lebih 1.800 orang di Thailand, Australia dan Afrika yang telah terinfeksi HIV selama sedikitnya tiga tahun tanpa berlanjut menjadi sakit parah. Orang-orang itu diduga sangat mungkin menghasilkan antibodi yang ikut campur dalam perkembangbiakan virus tersebut.
Para peneliti akhirnya memisahkan dua antibodi, yang disebut PG9 dan PG16, dari seorang pasien berkebangsaan Afrika. Kedua antibodi tersebut mampu menghalangi 3/4 kegiatan dari 162 rangkaian terpisah HIV yang mereka uji coba lagi.
Para peneliti itu masih harus melewati jalan panjang untuk menghasilkan vaksin, tapi mereka telah membuka jalan untuk dihasilkannya vaksin HIV.(LUC)
No comments:
Post a Comment